Senin, 21 Juni 2021

Menulis Semudah Ceplok Telur Bersama Bunda Lilis

Memeluk Rindu Seabad

Oleh: Maesaroh


Aku akan memeluk rindu seabad

Setelah api pertemuan hampir padam

Jemariku hanya menari 

See you good bye.

Binar di mataku menguap hingga pucuk kesedihan

Terjerambab pada rindu seabad

Lewat angin dan hujan

Ku titipkan rindu yang lupa berteduh.

Rindu tercipta atas sebuah perpisahan

Senja pun pulang membawa temaram

Setampuk lamunan menarik harapan

I wanna meet you.

Perpisahan ini hanya ilusi

Biarkan kenangan menjadi guru

Menjadi kapal-kapal rindu

Yang berlayar menuju impian.


Lebak, 21 Juni 2021

Demikianlah puisi rindu tak ingin berpisah yang diuraikan oleh ibu ketua kelas gelombang 18 yang sekaligus sebagai moderator malam hari ini. Yah malam ini adalah malam terakhir bagi kami peserta pelatihan menulis gelombang 18.

"Ada suka dan duka kita lalui bersama. Tentu akan terkenang sepanjang masa. Inilah pelatihan unik di masa pandemi. Kita tak bertemu secara langsung. Namun kita merasa bertemu langsung dengan narasumbernya" demikian penuturun guru blogger kita Om Jay saat membersamai kami malam ini.

Sungguh malam yang mengharu biru seolah tak ingin mengakhiri kegiatan rutinitas yang telah menjalin ikatan batin ini. Walau tak pernah bertatap muka tapi kami saling menyapa berbagi cerita dan pengalaman.

Diwadah pelatihan menulis ini kami berburu ilmu dari para guru besar yang sangat pemurah arif dan bijaksana. Penuh kasih memberikan ilmu yang sangat bermanfaat, menebar kebaikan dalam untaian kata. Penuh sayang dalam menjawab setiap pertanyaan para peserta tanpa sungkan dan dijelaskan dengan gamblang.

Tak lupa malam hari inipun materi akan disampaikan oleh narasumber kita yang tampak cantik dan anggun. beliau adalah ibu Dra. Lilis Ika Herpianti sutikno,S.H dengan tema yang unik yaitu "Menulis Semudah Ceplok telur".


Namun sebelum acara kuliah dimulai, ibu moderator menyampaikan ada sedikit yang beda untuk malam ini. Pada malam ini  ada acara seremonial dengan susunan acara sebagai berikut :

Susunan acara

1. Pembukaan

2. Pembacaan puisi

3. Tayangan Video

4. Ungkapan kesan pesan

5. Ucapan terimakasih

6. Pembacaan do'a

Pertemuan malam ini langsung dibuka oleh  ibu ketua kelas gelombang 18 yaitu Ibu Maysaroh dengan puisi yang berjudul "Memeluk Rindu Seabad". Kemudian dilanjutkan tayangan vidio yang disampaikan oleh pak Syamsul dengan tulisan ucapan terimaksih sebagai berikut :






Dengan diiringi lagu telah tiba saatnya berpisah, benar-benar membuat suasana malam ini begitu sendu dan berat hati. Walaupun kami mengikuti acara di rumah masing-masing tetapi rasa sedih menggelayut dihati, kapan kiranya kita bisa berkumpul dan saling canda lagi.
  
Di sesi kesan dan pesan, ibu Susi Mulyasih perwakilan dari peserta menyampaikan kesan dan pesannya sebagai berikut :

"Ijinkan saya mewakili teman-teman semua tuk menyampaikan pesan dan kesan kami selama pelatihan belajar menulis gelombang 18 ini"

"Pelatihan belajar menulis yang sungguh luarbiasa ini telah mengajarkan banyak hal. Dari yang tadinya tidak tahu apa itu blog apalagi menggunakannya, kini melalui wadah pelatihan ini kami bukan hanya sekedar tahu tapi kini blog menjadi sahabat keseharian kami"

"Kami yang tadinya ragu untuk menulis, tidak PD, takut ditertawakan, melalui wadah pelatihan ini, jiwa menulis kami terus dipupuk hingga tumbuh benih-benih keyakinan dan memiliki insting kuat tuk menulis bahkan kini satu demi satu, buku karya kami mulai terbit"

"Setelah mengikuti pelatihan belajar menulis ini barulah kami menyadari betapa nikmatnya menulis, menyalurkan apa yang ada di isi kepala, apa yang ada di hati, apa yang dilihat oleh mata. Setiap hari muncul gejolak dalam hati tuk menggerakkan tangan walau hanya tuk menggoreskan sebuah kalimat"

"Bersama pelatihan ini juga hati kami di ikat menjadi satu keluarga. Rasanya baru kemarin kebersamaan ini kita buat, ternyata kini sudah di ujung perpisahan. Semoga kebersamaan ini bukanlah yang terakhir karena hari esok masih panjang tuk mengukir cerita bersama. Bahkan jika dibuat cerita tak akan pernah berakhir cerita kita"

" Peserta pelatihan angkatan 18, tak akan ada kata yang sanggup tuk melukiskan kebersamaan kita. Love so much ๐Ÿ˜˜๐Ÿ˜˜❤️❤️"

Acara selanjutnya yaitu ucapan terimakasih yang disampaikan oleh Ibu Tuti  sebagai berikut :

Bismillaahirrahmaanirrahiim.. 

Assalamualaikum Wr. Wb. 

Salam sejahtera untuk kita semua. Alhamdulillah malam ini kita msh dapat bertemu secara maya via WA grup yang sangat kita cintai ini. 

Pada pertemuan terakhir ini (๐Ÿ˜ฅ), izinkan saya mewakili rekan2 peserta pelatihan menulis gelombang 18 menyampaikan banyak terima kasih kepada penulis2 hebat yang telah mewakafkan ilmunya dengan ikhlas dan hanya mengharap imbalan pahala dari Allah SWT. Kepada tim dan narasumber hebat komunitas ini, Omjay, Bu Kanjeng, Pa Brian,  Bu Aam, Bu Ditta, Pa Haji Thamrin Dahlan, Bu Rita, Bu Noralia, Prof Eko Indrajid, Pak Cipto, Cak Inin, Pak Emcho, Pak Dedi Dwitagama,  Pak Akbar Zainudin, Cang Ato, Bu Mayor Nani, Pak Suparno, Pak Ajinatha, Pak Susanto, Pak Sudomo, Pak Joko, Pak Edi, dan  narasumber lainnya yang maaf belum saya sebutkan (berarti saya tidak menyimak materinya, hehe.. ) kami sangat berterima kasih atas ilmu, waktu, tenaga,  dan kesempatan kepada kami hingga kami bisa mengenal liku-liku menulis dari awal menemukan ide, teknik menulis, mengenal blog, sampai ke jenjang penerbitan. Semuanya sudah kami ketahui dari pelatihan ini. Semangat, motivasi, dan inspirasi selalu ada dan kami dapatkan dari kegiatan ini. Semoga ilmu yang Bapak/ Ibu narasumber berikan akan memberi manfaat khususnya untuk kami para peserta, umumnya untuk semua guru di seluruh pelosok negeri ini, aamiin...

Sekali lagi, saya haturkan terima kasih, mohon maaf apabila dalam pelaksanaannya ada salah dan khilaf dari kami. Insyaa Alloh kami akan jaga selalu silaturahmi, sehingga kemenangan bukan milik pribadi, akan tetapi milik kita bersama, sebagai penulis yang dirindukan oleh pembacanya... 

Demikian ucapan terima kasih dari kami. Akhirul kalam, saya ucapkan jazakumullohu khoiron katsiro, wassalamualaikum wr. wb.. 

Beberapa quote yang masih saya hafal di antaranya:

"Menulislah tiap hari dan buktikan apa yang terjadi."

"Biarkan tulisanmu menemukan takdirnya sendiri"

"Menulis itu seperti pipis dan pup, kerjakan, nikmati, lupakan."

Demikianlah ucapan terimakasih yang disampaikan ibu Tuti mewakili peserta menulis gelombang 18.

Selanjutnya moderator mempersilahkan narasumber untuk langsung memulai materinya mengingat waktu semakin malam.

Ucapan salam hangat disampaikan oleh narasumber kita Ibu Lilis serta tak lupa ucapan terimakasih kepada Om Jay "Guru hebat saya dalam menulis buku". Menurut pengalaman Bu Lilis, dari kelas ini nama beliau menjadi besar dan dikenal banyak guru-guru se Indonesia. Kelas ini telah memberikan inspirasi tongkat estafet kepada penulis muda berbakat dalam kelas mini di Nusa Tenggara Timur. Dengan nama KELAS WAG MBI (kelas belajar menulis pasti menjadi buku ber-ISBN)

Para peserta dapat mengikuti kisah beliau melalui link https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=4208663415867356&id=100001712161927

Wah narasumber kita Bu Lilis berjanji akan membagikan buku beliau bagi peserta yang mengirimkan resumenya ke facebook beliau. Kemudian link facebook atau blog yang dikirim ke beliau dikirim kembali ke alamat email beliau ibugurucantik@gmail.com

Bu Lilis menceritakan bahwa dari tautan link di atas beliau mendapat telpon VC dari Ketua Badan Khusus Perempuan PGRI NTT Bunda Emy Retno Rahayu, S.Sos., M.Si., M.Pd. Dari sini kemudian Ibu Lilis diminta menghadap ke kantor dengan membawa buku. Dan ternyata melalui tautan FB beliau bu Emy membantu menjualkan buku buku bu Lilis.

Sebelum dilanjutkan para peserta dipersilahkan menyaksikan video motivasi dari link https://web.facebook.com/lilis.sutikno/posts/4131238556943176


Dari cuplikan video tersebut terdapat kalimat "Apa yang kamu lakukan semua akan berdampak", 
Bagaimana yang kita  lakukan dalam menulis?, mulailah menulis dengan hati, mulai menulis dengan apa yang kita rasakan.

Menulislah apa saja,bebas, temanya terserah kita, yang penting menulis. manulis bagaikan ceplok telur" TUK BYAARRR". Begitu diketuk kulit telurnya, maka  keluarlah isi telurnya kedalam wajan dan langsung dihidangkan dimeja makan. Begitulah narasumber mengisaratkan mudahnya menulis semudah ceplok telur.

Intinya adalah ada kemauan. Ada kemauan pasti ada jalan. Jangan pernah berpikir ini dan itu, karena inilah yang akan membuat kita tidak bisa jalan. Sebenarnya yang membuat kita ragu-ragu adalah diri kita sendiri. Dan musuh terbesar kita adalah ketakutan kita pada diri sendiri. Apabila kita buang rasa takut itu, pasti kita akan mampu dan bisa berbuat banyak dengan ide yang ada di kepala kita. Yakin kita pasti bisa. 

Selanjutnya Bu Lilis mengajak para peserta untuk berselancar di blog beliau pada linkhttp://www.guruinspirasintt.com/2020/04/menulis-buku-semudah-membuat-ceplok.html



"Tanpa membaca jangan pernah bermimpi, kita dapat menjadi penulis, itu hal yang mustahil akan terwujud". 

Menurut Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Pengetahuan merupakan jalan untuk menemukan Tuhan, karena itu harus ada restorasi dalam dunia pendidikan agar menghasilkan manusia-manusia NTT yang berkualitas.  Disampaikan saat Beliau memberikan acara sambutan Hari Ulang Tahun ke -9 SMPN 6 Nekamese dan peluncuran Buku Karya Murid dsn Para Guru di Halaman SMPN 6 Nekamese Desa Oelomin Kecamatan Nekamese kabupaten Kupang 

“Pengetahuan adalah hal paling penting. Bahkan itulah inti dari hidup. Orang tanpa pengetahuan, sesungguhnya dia tidak pernah hidup. Karena Allah adalah sumber pengetahuan, awal dan akhir pengetahuan. Jadi yang namanya pendidikan adalah satu-satunya jalan supaya menemukan Allah,"tandasnya. Menurut Viktor, orang yang punya iman teguh pasti mencintai pengetahuan dan rajin membaca. Dengan pengetahuan sebut Viktor, manusia mampu membangun imajinasi yang membuatnya jadi orang hebat dan berkualitas. Viktor mengatakan, ada empat hal yang menentukan kesuksesan hidup yakni spritualitas atau keyakinan teguh, pengetahuan, punya jaringan atau networking serta kesehatan yang prima". Akhirnya kisah ini telah dibukukan  dengan cover" Secercah  Harapan Dalam Keterbatasan" bulan Oktober 2020 cetakan pertama.


Modal untuk menjadi penulis hebat adalah membaca dan berlatih menullis setiap hari. Menulislah setiap hari, maka kita akan merasakan manfaatnya kelak di kemudian hari. Seperti Quate by Pramoedya Ananta Toer 

"Orang boleh pandai setinggi langit,tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.Menulis adalah bekerja untuk keabadian"

"Sebagai pengarang saya masih lebih percaya kepada kekuatan kata daripada kekuatan peluru yang gaungnya hanya akan berlangsung sekian bagian dari menit, bahkan detik."

"Mari menulis !!!

Sebab  . . .

Menulis itu semudah ceplok telur, maka menulislah (Lilis Sutikno)

Menulis adalah luapan rasa cinta yang tak sampai, agar cinta kita tersampaikan dengan sempurna maka menulislah (Lilis Sutikno)

Menulis adalah berteriak kepada dunia tanpa suara (Lilis Sutikno)

Maka . . .

Menulislah Agar dunia tahu siapa dirimu"

Akhirnya ibu Lilis menutup paparan materinya dengan peribahasa "Tiada gading yang tak retak, segala kesempurnaan itu milik Allah, biarlah segala kelemahan ini milik saya, mohon maaf jika ada kesalahan dalam menyampaikan materi ini".

Dalam sesi tanya jawab beberapa saya ambil garis besarnya:

Kesulitan yang dihadapi saat menulis dari pertanyaan Om Jay , menurut Bu Lilis adalah tidak bisa ngerem cerita OM Jay, sehingga Ibu Lilis membuat komunitas sendiri. dengan menulis Antologi yang memiliki kepribadian sama dengan beliau.

Untuk menggerakkan menulis bagi masyarakat NTT bu Lilis membuka kelas WAG MBI. Beliau meminta anggotanya menulis sedikit sedikit kemudian dikirim ke link ibugurucantik@yahoo.co.id. Kemudian beliau satu persatu disusun hingga terbentuklah sebuah buku Solo Karier , melalui cara Menulis Semudah cepok Telur.

Pertemuan malam hari ini ditutup dengan doa bersama yang dibacakan oleh Bapak Syamsul melalui voicenote. Semoga kita semua dapat mewujudkan impian menjadi penulis handal dan Para Nara sumber selalu diberikan kesehatan dan keberkahan sehingga dapat lebih banyak menyiarkan semangat menulis kepada bapak ibu guru di seluruh negeri ini Aamiin.


Hari/tanggal         : Senin, 21 Juni 2021

Pertemuan ke        : 29

Tema                     : Menulis Semudah Ceplok telur

Nara Sumber         : Dra. Lilis Ika Herpianti sutikno,S.H

Gelombang            : 18






6 komentar:

  1. Hehehe iya sayang momen terahir materi pertemuan terahir serasa tak rela berpisah ๐Ÿ˜Š

    BalasHapus
  2. Mantap resumenya bunda, lengkap banget๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘

    BalasHapus
  3. waah keren resumenya bu... semangat terus menulis bu...dan semoga silaturahmi kita tetap terjaga๐Ÿ˜Š๐Ÿ™

    BalasHapus
  4. Terimakasih yang sudah mampir disini

    BalasHapus
  5. Sangat lengkap, tapi di FB nya Bunda belum ada ya?...

    BalasHapus

KMAC#6. DARI KOPRAL JONO HINGGA MAYOR JONO

  KMAC#6. DARI KOPRAL JONO HINGGA MAYOR JONO Ini adalah kisah perjalanan hidupku selama mendampingi suami yang seorang anggota TNI-AD. Disin...