Resume Pertemuan ke-16 “Hal Utama yang Perlu Diketahui dalam Menulis Buku Non Fiksi”
Pertemuan ke-16 kali ini diarahkan oleh Bu Aam Nurhasanah. Sebelum pertemuan di mulai, Bu Aam mengingatkan mengenai aturan yang berlaku selama perkuliahan sekaligus menyapa narasumber yang akan menjadi informan dalam perkuliahan malam ini. Aturan kelas yang berlaku tetap sama dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya.
Narasumber yang akan mengisi materi malam ini yaitu seorang guru dari Kediri yang bernama Bu Musiin, M. Pd. Ternyata beliau adalah salah satu jebolan kelas Om Jay belajar menulis bersama PGRI gelombang 8 dengan Bu Aam dulu. Sayangnya, Bu Musiin yang akrab disapa Bu Iin berhasil menuntaskan tugas di gelombang 8 sedangkan Bu Aam harus mengulang di gelombang 12.
Kendati demikian, tak kalah dengan Bu Iin, saat ini Bu Aam juga sudah berhasil meningkatkan kemampuan dirinya dan menciptakan banyak karya berbentuk buku. Tidak tanggung-tanggung, bahkan kini Bu Aam telah menjadi kurator beberapa buku antologi dan sukses menjadi pemenang dalam lomba guru blogger se-Indonesia.
Masuk ke dalam materi yang akan dibahas oleh Bu Iin malam ini adalah terkait konsep buku non-fiksi. Sebelum beranjak ke materi tersebut, beliau bercerita tentang pengalaman menulis buku tandem dengan Prof Ekoji. Bahkan saat ini buku Bu Iin sudah terpajang di toko buku Gramedia seluruh Indonesia. Tak hanya Bu Iin, ada 8 teman seangkatan lainnya yang juga telah berhasil menerbitkan buku di penerbit Andi. Wah luar biasa!
Bu Iin mengatakan bahwa untuk memupuk minat dan rasa cinta dalam menulis, seorang penulis harus kembali pada niat awalnya. Alasan apa yang menjadi landasan seseorang itu ingin menjadi penulis. Berdasarkan pengalaman Bu Iin, ada tiga keinginan mendasar yang beliau miliki sebelum menjadi penulis, yaitu:
1. Ingin mewariskan ilmu dengan buku
2. Ingin memiliki buku solo yang terpajang di toko buku online maupun offline.
3. Ingin mengembangkan profesi sebagai guru.
Selain tiga poin di atas, motivasi dari dirinya sendiri juga berperan besar dalam prosesnya menuju seorang penulis. Ada beberapa quote dari tokoh-tokoh mendunia yang dijadikan sebagai motivasi Bu Iin dalam menulis.
“Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah!” Imam Al-Gazali.
Selain quote tersebut, ada kalimat Pramoedya Ananta Toer yang juga dapat dijadikan sebagai pedoman kuat untuk menulis yaitu sebagai berikut berikut.
Melihat dua quotes tersebut membuat saya tersadar bahwa menulis adalah satu-satunya cara untuk menjadi bagian dari peradaban dunia. Tak hanya itu menulis juga merupakan salah satu cara untuk menjadi hidup selama-lamanya. Maka dari itu saya masih mengikuti kelas ini dan berusaha keras untuk dapat menyelesaikan tanggung jawab dengan membuat tugas resume setiap pertemuannya secara maksimal.
Semoga kerja keras saya ini dapat menjadi salah satu amalan ibadah yang akan bermanfaat ke depannya, aamiin.
Lalu Bu Iin melanjutkan penjelasannya mengenai tiga pola dalam menulis buku non-fiksi, di antaranya adalah:
1. Pola Hierarkis, yang berarti bahwa menulis harus berdasarkan tahapan-tahapannya. Maksudnya ialah dalam penulisan karya harus dimulai dari hal yang mudah ke hal yang lebih sulit maupun dari konten yang sederhana hingga merambah ke dalam konten yang lebih kompleks. Sebagai contoh adalah buku pelajaran.
2. Pola Prosedural, yaitu pola menulis yang diurutkan berdasar pada langkah-langkah di dalam prosesnya. Misalnya adalah sebuah buku panduan.
3. Pola Klaster, pola yang terakhir ini merupakan pola penulisan yang disusun dari satu bagian ke bagian lainnya. Pola ini diterapkan berdasar poin per poin, misalnya dalam menulis buku kumpulan tulisan (antologi) dan buku berisi beberapa bab yang memiliki tema yang sama.
Lebih dalam, Bu Iin juga memaparkan tentang empat langkah dalam menulis buku non fiksi secara rinci sebagai berikut.
1. Kegiatan Pratulis
Ada beberapa tahapan menulis yang harus dilewati pada langkah pertama ini. Tepatnya terdapat 9 tahap yang dijelaskan oleh Bu Iin, di antaranya:
a. Menentukan tema
b. Menemukan ide
c. Merencanakan jenis tulisan
d. Mengumpulkan bahan tulisan
e. Bertukar Pikiran
f. Menyusun daftar
g. Meriset
h. Membuat mind-mapping
i. Membuat kerangka
selanjutnya dibahas mengenai tema yang biasa dijadikan bahan dalam buku non fiksi adalah tentang pendidikan, keluarga, motivasi, parenting, dan lain sebagainya. Dalam menulis buku khususnya non fiksi, Bu Iin menjadikan channel YouTube pak Yulius Roma Patendean di https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be sebagai panduan yang tepat bagi penulis yang akan memulai karyanya.
Materi yang terdapat di dalam video tersebut membahas terkait istilah Anatomi Buku. Menurut Bu Iin, dengan berpijak pada nasehat pak Yulius, maka tulisan pada buku akan menjadi rapi dan tersusun secara sempurna.
Susunan atau anatomi buku tersebut adalah sebagai berikut:
a. Halaman judul
b. Halaman persembahan (boleh ada boleh tidak)
c. Halaman daftar isi
d. Halaman kata pengantar (opsional)
e. Halaman prakata
f. Halaman ucapan terima kasih (jika ada)
g. Bagian atau bab-bab
h. Halaman lampiran (kalau ada)
i. Halaman glosarium
j. Halaman daftar pustaka
k. Halaman indeks
l. Halaman tentang penulis
Luar biasa! Pemaparan yang begitu runtut dan lengkap! Mudah-mudahan informasi terkait anatomi buku ini akan bermanfaat untuk saya dan para penulis lainnya.
2. Menulis Draf
Langkah selanjutnya ini merupakan sebuah kegiatan menulis yang dilakukan dengan tanpa batasan. Hal yang perlu dicamkan adalah hanya menulis dan terus menulis. Terkait konsep tulisan yang akan dituangkan melalui media tulis yakni dengan prinsip kebebasan. Kesempurnaan tulisan tidak begitu penting untuk diperhatikan dalam tahap kedua ini. Akan tetapi lebih difokuskan kepada penulisan ide dan gagasan sang penulis sendiri.
3. Merevisi Draf
Pada tahap ketiga ini, penulis harus melakukan revisi atau perbaikan terhadap sistematika maupun struktur tulisan serta cara penyajiannya. Selain itu, penulis juga harus memeriksa keseluruhan gambaran umum dari naskah yang telah ditulis.
4. Menyunting Naskah
Langkah ini merupakan hal terakhir yang harus dilakukan dalam menulis buku non fiksi. Yaitu penulis harus menyunting naskah karyanya berdasarkan pada KBBI dan PUEBI. Ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam proses menyunting naskah, di antaranya:
a. Ejaan
b. Tata Bahasa
c. Diksi
d. Data dan fakta
e. Legalitas dan norma
Biasanya dalam proses menulis ada beberapa hambatan yang sering ditemukan oleh penulis sendiri yaitu terkait pada hambatan waktu, kreativitas, teknis, tujuan, dan psikologis.
Kendati demikian, Bu Iin juga memberikan solusi yang tepat bagi hambatan-hambatan tersebut dengan membagikan beberapa tips kepada peserta.
Berikut cara mengatasi hambatan dalam menulis menurut Bu Iin, yaitu:
1. Banyak membaca.
2. Mencari inspirasi di lingkungan sekitar.
3. Disiplin menulis setiap hari.
4. Pergi ke pasar dan memasak.
Cara terakhir yang disebutkan Bu Iin ini didasarkan pada hobinya yang suka memasak. Sehingga dengan melakukan aktivitas memasak, Bu Iin bisa kembali semangat untuk menulis lagi. Karena memasak adalah salah satu mood-booster baginya dalam menulis.
Lalu hal apakah yang bisa mengembalikan mood Anda? Apakah sama dengan Bu Iin yang gemar dengan memasak? Yuk kenali lebih dalam diri kita! Carilah kegiatan yang membuatmu senang!
Sayangnya pertemuan pada malam ini saya tidak sempat mengajukan pertanyaan ke narasumber karena satu dan lain hal sebagai tanggung jawab yang tidak bisa ditinggalkan. Namun akan saya pastikan bahwa tak ada satu pembahasan pun yang terlewati. Karena sudah menjadi kewajiban saya untuk mengikuti kelas perkuliahan menulis ini dengan penuh tanggung jawab.
Semoga apa yang kita lakukan saat ini dapat dinilai sebagai salah satu ibadah kepada Allah SWT dan dapat mendatangkan keberkahan dalam hidup kita semua. Aamiin...
Terakhir, tak lupa saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Bu Iin sebagai narasumber dan Bu Aam selaku moderator yang telah meluangkan waktunya untuk mengedukasi kami. Informasi yang diberikan dalam pertemuan kali ini sangat bermanfaat bagi kami sebagai penulis pemula. Tak ada yang dapat kami berikan selain doa terbaik kepada Allah SWT, semoga Bu Iin dan Bu Aam diberikan keberkahan hidup di dunia dan akhirat. Aamiin.
Hari/Tanggal : Jum'at 21 Mei 2021
Pertemuan ke : 16
Tema : Konsep Buku Non Fiksi
Nara Sumber : Ibu Musiin, M.Pd
Gelombang : 18