Selasa, 15 Juni 2021

Menullis Itu Mudah

 'Menulislah dan lihat apa yang terjadi'  demikianlah slogan dari Omjay sang guru blogger dan motifator kita yang selalu dikumandangkan dalam pelatihan menulis ini. Mengajak kita untuk terus menulis menulis dan menulis.

Untuk menulis kita perlu ketrampilan dan latihan yang terus menerus sehingga kita akan terbiasa untuk selalu menulis. Sesuai dengan tema kita malam ini yaitu "Menulis Itu Mudah" dengan narasumber kita yang sangat keren  yaitu Bapak Dr. Ngainun Naim dan moderator ibu Maesaroh..


Alasan Bapak Ngainun memilih tema ini adalah supaya kami peserta pelatihan mau dan mampu menulis. Hanya dua kunci utama untuk menulis yaitu mau dan mampu. Kita harus menulis dan terus menulis jika ingin menjadi seorang penulis hebat seperti beliau. Menjadi penulis bukan hanya di angan-angan saja tapi harus dibuktikan dengan adanya karya dalam bentuk tulisan. Betapapun banyaknya halangan untuk menulis, tetaplah semangat dalam menulis bila perlu setiap hari.

Tema yang beliau sampaikan malam ini diambil dari buku beliau yang diterbitkan pada tahun 2021. Judul buku beliau adalah “Menulis Itu Mudah: 40 Jurus Jitu Mewujudkan Karya”.

Berikut akan dibahas satu per satu jurus yang dimaksudkan Bapak Ngainun untuk menjadi seorang penulis sejati:

1) Membaca.

Membaca adalah sebuah kegiatan yang akan sangat bermanfaat bagi seorang penulis. Sebab seseorang akan dengan mudah menulis apabila memiliki pengetahuan banyak dengan membaca. Begitu pun sebaliknya orang yang jarang membaca akan mengalami kendala dalam menulis. Maka dari itu, marilah membiasakan diri dengan membaca (reading is habit). Mungkin bila perlu paksakan diri untuk membaca, sampai pada waktu di saat membaca adalah bagian dari diri kita.

Itulah yang dinasihatkan oleh Pak Ngainun, membacalah dan menulislah setiap hari. Bila sudah terbentuk kebisaan seperti itu, maka akan sulit ditinggalkan. Bila sulit ditinggalkan maka membaca dan menulis sudah menjadi bagian dari kebutuhan sehari-hari. Keseimbangan antara menulis dan membaca adalah membaca membantu memunculkan ide-ide baru dalam setiap tulisan yang ditulis. Dengan demikian, menulis menjadi mudah.

2) Menulis.

Menulis minimal lima paragraf per harinya adalah langkah yang diterapkan oleh Pak Naim dalam menjaga konsistensi beliau ketika menulis. Karena hanya dengan begitu beliau selalu menghasilkan tulisan setiap harinya. Meskipun tulisan beliau tidak dipublikasi setiap hari di blog pribadinya, akan tetapi kebiasaan tersebut sudah mendarah daging baginya.

3) Menguasai apa yang ditulis.

Apabila kita tidak menguasai apa yang kita tulis, maka akan mempersulit kita dalam mengembangkan tulisan. Maka dari itu, Pak Naim berpesan tulislah mulai dari hal-hal sederhana yaitu hal-hal yang kita lakukan atau yang kita ketahui atau tulislah pengalaman-pengalaman yang pernah dialami sehingga menulis menjadi mudah.

4) Membangun kebiasaan produktif.

Ketika ingin menjadi seorang penulis maka biasakan membuka pikiran dan hati dengan cara mendengar, mencatat dan mengolah sehingga menjadi sebuah tulisan. Maksudnya adalah kita harus dapat merekam apa yang kita temukan, apa yang kita dengar, apa yang kita lihat, dan apa yang kita alami, kemudian kita kumpulkan dan diolah menjadi tulisan. Maka secara tak langsung kita telah melakukan penelitian sederhana yaitu dengan melakukan observasi, mengumpulkan data, mengolahnya, menganalisa, dan menyatukannya dalam sebuah tulisan yang padu.

5. Memiliki media untuk mengekspresikan tulisan.

Ada begitu banyak cara untuk dapat mengekspresikan tulisan yang telah kita buat. Terlebih kita diuntungkan dengan adanya media sosial seperti salah satunya melalui status di whatsapp. Begitu pula dengan facebook. Buatlah status facebook yang bermanfaat yang dapat menginspirasi orang lain dalam menulis. Semakin panjang status yang kita buat maka akan semakin bagus.

6. Menulis secara ngemil.

Maksud dari kalimat tersebut adalah mulailah menulis sedikit demi sedikit sehingga menjadi kumpulan tulisan yang singkat. Selanjutnya baru di olah sehingga menjadi sebuah naskah tulisan yang utuh.

7. Menulis tanpa beban.

Jangan jadikan kegiatan menulis sebagai sebuah beban pikrian. Tulislah apa yang ada dipikiran, sebebas apapun. Menulislah sesuka hati sehingga tidak ada tekanan. Dengan demikian tulisan akan berkembang baik dengan sendirinya.

8. Menulis tidak mengedit.

Maksud dari kalimat tersebut adalah menulislah sepanjang mungkin tanpa mengedit kesalahan-kesalahan yang muncul di dalamnya. Karena dengan terus menulis, ide-ide akan bermunculan untuk dituliskan sehingga tulisan bisa dikembangkan dengan baik. Apabila menulis sambil mengedit, maka kita akan kehilangan ide dan menulis akan tersendat-sendat. Kegiatan menulis melalui tiga tahap yaitu:

1)      Pre-writing, yaitu persiapan menulis. Membuat draft, mencari sumber bacaan, dan sebagainya.

2)      Menulis, tuangkan apa saja yang ada dalam pikiran. Abaikan rasa takut, salah ketik, dan segala hal yang membebani. Tulis sampai habis.

3)      Editing, setelah selesai menulis barulah diedit.

Ketiga unsur tersebut dilakukan secara terpisah. Dengan demikian tidak terjadinya pencampuran atau kekacauan ketika dalam tahap menulis.

9. Luangkan waktu, jangan menunggu waktu luang.

Jurus terakhir untuk menjadi seorang penulis adalah menyempatkan waktu. Sempatkanlah waktu dalam satu hari misalnya sekitar 20 atau 30 menit. Karena dengan demikian, kita mampu menulis tanpa terganggu dengan kegiatan lainnya.

Itulah materi yang telah disampaikan Pak Naim dalam pertemuan ini, tentunya sangat menarik sekali untuk diterapkan setiap harinya. Seperti biasa sebelum kelas ditutup, narasumber berpesan, "Saya mengajak kita semua untuk terus menulis. Pokoknya menulis. Jangan pedulikan mutu dulu. Bangun tradisi menulis dulu baru mutu akan mengikuti. Bisa menulis itu anugerah. Ada sangat banyak manfaat yang bisa kita rasakan. Yakinlah. Insyaallah berkah untuk kita semua. Aamiin."

Dengan closing statement yang diberikan Pak Naim tersebut maka berakhirlah pertemuan ke-24 hari ini. Semoga apa yang disampaikan malam ini, bisa menjadi inspirasi baru bagi kami terutama saya pribadi dalam menulis.

Hari/ tanggal Pertemuan    : 09 - 6-2021

Resume ke                          : 24

Tema                                   : Menulis Itu Mudah

Nara Sumber                      : Dr. Ngainun Naim

Gelombang                         : 18


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KMAC#6. DARI KOPRAL JONO HINGGA MAYOR JONO

  KMAC#6. DARI KOPRAL JONO HINGGA MAYOR JONO Ini adalah kisah perjalanan hidupku selama mendampingi suami yang seorang anggota TNI-AD. Disin...