Selasa, 27 April 2021

Teknik Memasarkan Buku Bersama Omjay

 Alkhamdulillah puji syukur kepada Alloh SWT, tak terasa hari ini sudah memasuki pertemuan ke-10 pelatihan menulis gelombang 18. Bulan penuh ampunanpun sudah beranjak di hari ke-14 dengan penuh kesabaran dan ketekunan kujalani semua pelatihan dan ibadah puasa hanya mengharap Ridho dan AmpunanNYA.Semoga semua usaha ini bernilai ibadah di sisiNYA  Aamiin.

Pertemuan kali ini sebagai moderator adalah Bapak Sucipto Ardi dan narasumbernya Bapak Wijaya Kusumah,M.Pd. Narasumber yang tak asing lagi bagi para peserta pelatihan, beliau bapak pegiat literasi dan Bapak motifator yang telah banyak berjasa menghantarkan para penulis muda meraih suksesnya melalui karya-karya yang hebat. 



Moderator membuka materi pelatihan disiang hari ini dengan lafadz Basmalah, dan mengajak para peserta untuk selalu bersyukur atas nikmat-nikmatNYA. Nikmat sehat dan nikmat sempat sehingga sampai hari ini masih  dapat mengikuti pelatihan menulis.

Langsung saja Pak Cip panggilan akrab moderator memperkenalkan narasumber yang pasti para peserta sudah sangat mengenalnya. Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd dengan sapaan hangatnya Omjay. "Kini Omjay sedang proses menyelesaikan kuliah S3 nya, Kandidat Doktor tersemat di namanya" begitu Pak Cip menambahkan pelengkap profil narasumber kali ini.

Seperti biasa kegiatan siang hari ini juga dibagi dalam 4 sesi, yaitu Pembukaan, Paparan materi ( 1jam), Tanya Jawab ( 1jam), dan Penutup. 
Bagi peserta yang akan bertanya dipersilahkan melalui nomor wa pribadi moderator.

Tiba saatnya Omjay memaparkan materinya, dan moderatorpun mempersilahkan. 
Salam hangat dan sapaan mesra Omjay tak lupa mengawali materi hari ini. Beliau menyapa juga melalui tayangan video di link youtube https://youtu.be/5T510daKi6I.
"Kali ini ijinkan saya berbagi ilmu dan pengalaman cara baru memasarkan buku" begitu Omjay menyampaikan  tema hari ini. Intinya adalah bagaimana teknik memasarkan buku yang jitu dan banyak dibeli oleh pembaca.

"Untuk bisa memasarkan buku yang bermutu, maka kita harus belajar bagaimana menulis dan menerbitkan buku. Para pakar sudah Omjay undang sebagai narasumber di kegiatan belajar menulis. Baik melalui wa group maupun melalui aplikasi zoom". Omjay menjelaskan melalau chat wa.

Penulis yang baik adalah pembaca yang baik,begitu pendapat Omjay. Kita akan menemukan buku itu bagus setelah membaca isinya. Biasanya diiringi dulu dengan iklan atau promosi agar buku yang diterbitkan layak untuk di miliki.

Omjay menjelaskan untuk  menulis buku yang akan  diterbitkan, sebaiknya mencari penerbit yang ada editornya. Buku menjadi enak dibaca dan laku di pasaran karena diedit oleh orang yang profesional dibidangnya.
   
Teknik memasarkan buku ada beberapa cara. Kita bisa mencari informasi di mbah Geogle.com. Tinggal ketik maka kita akan dapatkan banyak informasi. Cara yang paling banyak dipakai untuk memasarkan buku adalah menggunakan media digital dan media sosial. Banyak sekali iklan buku baru bertebaran di internet. Ada yang laku dan ada juga yang kurang laku. begitu penjelasan Omjay.

Omjay juga menyampaikan bahwa beliau memasarkan buku-bukunya melalui media YouTube dan Instagram. Ini contoh buku-buku Omjay yang dipasarkan. 






Omjay juga mencontohkan untuk memasarkan buku di Instagram, beliau belajar dari putri pertamanya Mba Intan. beliau mengisahkan ternyata untuk memasang iklan di Instagram lebih cool dan strory telling. Beliau juga mencontohkan promo di You Tube pada link https://www.youtube.com/watch?v=802VAoI6Tvo
Dan ini link untuk blog beliau https://wijayalabs.com/sinopsis-kata-pengantar-buku-terbaru-omjay-guru-tangguh-berhati-cahaya/.

Intinya untuk memasarkan buku perlu adanya kolaborasi. Kita harus bekerjasama dengan orang lain agar buku yang diterbitkan laku dipasaran.Untuk penerbit besar, biasanya mereka memiliki tenaga pemasaran yang banyak. Sehingga serangan darat, laut dan udara dapat dengan mudah mereka kuasai. Walaupun saat ini jumlah pemasaran bukunya agak berkurang akibat pandemi covid19, begitu penjelasan beliau.

Bagi penulis pemula, agar buku laku dipasaran, maka perlu adanya kolaborasi agar buku kita bisa dipasarkan di belantara dunia maya yang selalu nonstop 24 jam.
Memasarkan buku-buku baru perlu bekerjasama dengan kawan -kawan,selain menggunakan media sosial. Semua buku akan menemui takdirnya. Tetapi harus diiringi usaha yang terus menerus, dan tidak mudah putus asa. 

"Saya belajar dari almarhum Hernowo Hasim. Beliau sangat produktif sekali menulis. Namun dari ratusan bukunya, hanya sedikit yang menjadi buku best seller. Salah satunya adalah andaikan buku sepotong pizza" begitu kisah  pengalaman beliau melalui Chat Wa nya.
Ini adalah link toko buku online :https://mizanstore.com/

Salah satu Penerbit buku mayor yang selalu melakukan inovasi adalah penerbit Andi Yogyakarta. "Saya banyak belajar dari pengalaman para pengelola penerbit ini" ujar Omjay. "Hal yang saya suka dari penerbit Andi Yogyakarta adalah seringnya melakukan acara webinar dan bersertifikat" lanjut beliau.
Kita dapat belajar dari Chanel youtubenya di tv Andi https://youtu.be/F9sAf8Nwl5Y

Silaturahmi juga sangat membantu dalam kita memasarkan buku. Jadi jagalah selalu silaturahmi. Pada akhirnya teknik memasarkan buku akan kita temui dari adanya silaturahmi. Kekuatan silaturahmi ini dahsyat. Akan banyak rezeki yang akan mengikutinya, begitu Omjay menambahkan materinya.

Demikianlah materi yang disampaikan Omjay,dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Banyak peserta yang antusias mengajukan pertanyaan. Namun secara garis besar pertanyaan mengenai materi yang sudah disampaikan Omjay. Semua pertanyaan dijawab Omjay dengan sangat sabar, dan berkisah dari pengalaman-pengalaman Omjay dari merintis hingga menjadi Guru besar, guru blogger, dan gurunya guru seperti sekarang.\

Pesan Omjay diakhir materi "Belilah buku-buku yang Omjay tuliskan.Sebab semua ilmunya ada di sana. Jangan pelit beli buku. Sebab buku adalah investasi yang paling berharga dari seorang penulis"
Buku terbaru Omjay dapat dilihat di http://wijayalabs.com
"MEMBACALAH SETIAP HARI DAN BUKTIKAN APA YANG TERJADI" wijayalabs.com

Hari/tanggal     : Senin,26 April 2021
Pertemuan ke   :  10
Tema                :   Teknik Memasarkan Buku
Nara Sumber    :   Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd
Gelombang       :   18






Senin, 26 April 2021

Mental dan Naluri Penulis


 Alhamdulillah, walau dikegiatan yang sangat padat, saya masih dapat meluangkan waktu untuk membuat resume pertemuan ke-9. Lebih baik terlambat dari pada tidak mungkin itu kata-kata yang tepat untuk diri saya.

Pertemuan ke-9 kali ini sebagai moderator adalah Ibu Aam Nurhasanah dan nara sumbernya  Ibu Ditta Widya Utami,S.Pd.Gr. Tema yang diangkat pada siang hari ini adalah Mental dan Naluri Penulis


"Assalamu'alaikum WrWb", sang moderator menyapa kepada seluruh peserta dan nara sumber dengan hangat dan akrab. BU Aam panggilan akrabnya, menceritakan perkenalan dengan narasumber Ibu Ditta  yaitu saat menjadi moderator di kelas sebelumnya. Neng Ditta begitu beliau memanggil nara sumber, adalah alumni pelatihan menulis gelombang 7 yang bukunya tembus ke penerbit mayor.Beliau kelahiran tahun 1990 dua tahun lebih muda dari saya tetapi prestasinya luar biasa, begitu bu Aam memuji Nara sumber. Yok kita tengok profil nara sumber kita kali ini di https://dittawidyautami.blogspot.com/p/profil.html




Bu Aam mempersilahkan narasumber untuk memulai materinya, dan dibuka dengan salam, dan menanyakan kabar kepada Bapak Ibu peserta pelatihan. Bu Ditta mengawali materi yang bertema Mental dan Naluri Seorang Penulis membagi menjadi dua Sub pokok bahasan yaitu :

A. Mental Seorang Penulis

Antara teknik  menulis dan mental seorang penulis adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan, begitu beliau menjelaskan. Ibarat jiwa dan raga , teknik menulis dan mental penulis keduanya harus ada agar penulis dan tulisannya bisa "hidup".
Teknis menulis yang dimaksud adalah mencakup kemampuan seseorang dalam menulis. Mulai dari memilih kosa kata,kemampuan membuat outline,pemahaman mengenal gagasan utama,berbagai jenis tulisan, serta pengetahuan lain yang bersifat teknis.
Sedangkan mental penulis merujuk pada kondisi psikologis atau batin si penulis itu sendiri.
Mental apa saja yang harus dimiliki penulis, narasumber menuangkannya dalam bentuk mind map dan video materi di link : https://dittawidyautami.blogspot.com/2021/01/menjadi-narasumber-di-wag-17-pelatihan.html?m=1



Salah satu mental yang harus dimiliki adalah siap belajar. Dibagian mental penulis Ibu Ditta narasumber kita yang keren akan menitik beratkan keseimbangan teknik dan mental penulis.
Berdasar analisis beliau ,dilihat dari keseimbangan teknik dan mental penulis, maka ada 4 tipe penulis yaitu :
1. Dying writer
2. Dead man
3. Sick people
4. Alive
 Penjelasan :

 1. Dying Writer ( Penulis yang sekarat )

Termasuk dalam katagori ini adalah mereka yang lemah secara teknik pun lemah mentalnya sebagai seorang penulis.
Seolah hidup enggan mati tak mau. Misalnya ikut pelatihan menulis setengah hati ( lemah mental ) dan tidak mau berkarya membuat tulisan ( yang bisa jadi karena lemah teknik,tidak tahu bagaimana harus menulis, mendapatkan ide dan sebagainya ). 
Tipe ini bukan berarti tak mampu membuat tulisan. Hanya saja diperlukan upaya ekstra agar orang-orang ini mau hidup sehat kembali untuk menulis. Ibaratnya menjadi penulis hanya sebatas angan-angan tanpa aksi nyata.

2. Dead Man ( mati )
Sesuai namanya tulisan dari katagori ini "mati". Tidak diketahui keberadaannya. Terkubur di folder laptop.Terbungkus lembaran diary,atau notes yang ada di hp. Belum terpublish.
Tekniknya ada( sudah mampu menulis),hanya mentalnya masih lemah (malu,takut dikritik,dan sebagainya) sehingga tidak berani mempublish tullisan. Belum berani membuat buku atau artikel. Padahal ilmu tentang kepenulisannya sudah mumpuni.

3. Sick People

Orang-orang dalam kelompok ini adalah yang masih lemah teknik menulisnya namun sudah cukup memiliki mental seorang penulis sehingga sudah berani mempublish tulisannya.
Mereka sudah siap jika ada yang mengkritik, mengomentari tulisannya dan sejatinya sadar masih terdapat kekurangan dalam tulisannya. Misalnya typo,penggunaan kata yang sama berulangkali,paragraf yang terlalu panjang dan sebagainya.
Obat bagi katagori ini adalah terus menulis, tingkatkan jam terbang dalam menulis. Insya Alloh dengan sendirinya akan sembuh. Karena semakin banyak menulis semakin banyak review, semakin banyak membaca sehingga bisa meminimalkan  kesalahan dalam penulisan karya.


4. Alive

  Alive adalah penulis yang tulisannya hidup dan senantiasa berkarya seperti jantung yang terus berdetak  saat pemiliknya  bernyawa. Orang -orang dalam kelompok ini sudah bisa dikatakan" ahli" menulis (kuat teknik serta kuat mentalnya ), cirinya mudah meski tingkat ahli ada pemula,menengah  dan sangat ahli tetapi secara umum kita bisa mengenali mereka.
Menulis sudah seperti kebutuhan primer seperti makan. Ibaratnya  jika tak makan  akan lapar, begitu pula dengan mereka yang hidup dalam menulis. Akan lapar menulis bahkan jika sehari saja tak membuat tulisan.

Ciri dari kelompok ini tentu saja seperti juara lomba menulis, bukunya tembus  di jurnal nasioanl,di media masa dan lain lain.
Kelompok Alive termasuk katagori pembelajar sejati. Selalu berproses ,mampu menghadapi tantangan menulis, walaupun puasa tetap nulis, sibuk tetap nulis. Seperti Omjay, Mr Bams,Bu Kanjeng,Pak H.Thamrin, Bu Aam, termasuk Bapak Ibu peserta pelatihan tetap membuat resume. "Apakah kita bisa menjadi Alive ?  tentu BISA ! " begitu narasumber membakar semangat para peserta pelatihan menulis gelombang 18 ini." Yang penting terus aktif menulis dan pupuk mental penulisnya" lanjut beliau.

Dari hasil kuisioner yang dibagikan peserta, ada pertanyaan "Apa yang Anda takutkan  ketika menulis atau mempublish tulisan ?". Ternyata dari 30 jawaban yang masuk , bisa dikatagorikan menjadi 2 macam ketakutan,yaitu :
1. Takut terkait teknik penulisan (misal takut tidak sesuai kaidah penulisan,tidak sesuai aturan penerbit,alur dan pesan tulisan  yang masih belum tampak, serta ketakutan lain yang sejenis )

2. Ketakutan yang berhubungan dengan (penilaian) dari orang lain. Misal takut dicemooh , diejek,tidak dibaca dan sebagainya.
Ada 3 orang yang menyatakan tidak memiliki ketakutan. Inilah yang patut kita contoh.

Teknik menulis akan membaik jika kita sering berlatih menulis. Mental penulis akan terbentuk ketika kita terus melatih diri mempublikasikan tulisan kita  agar dibaca orang lain.

B. Naluri Penulis
 Dari arti kata Naluri  menurut KBBI online, na-lu-ri yaitu
1. Dorongan hati atau nafsu yang dibawa sejak lahir.
    Pembawaan alami yang tidak disadari mendorong untuk  berbuat sesuatu,insting.
2. Psi
    Perbuatan atau reaksi yang sangat majemuk dan tidak dipelajari  yang dipakai untuk mempertahankan hidup, terdapat pada semua jenis makhluk hidup.

 Penulis sejati berangkat  dari keresahannya. Membuatnya berbuat melalui "tulisan". Ia mengubah dunia dengan tulisan. Mengubah orang-orang melalui goresan tintanya.
Orang yang memiliki naluri penulis, akan mengoptimalkan seluruh inderanya sehingga bisa menghasilkan karya berupa tulisan.
Contoh :
Ada banjir  yang melanda, banyak orang mengungsi, dilihat olehnya kemudian hatinya tergerak untuk menulis peristiwa tersebut.
Mendengar lagu syahdu yang dapat menjadi renungan,kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan.
ini semua contoh naluri penulis.

Kenali diri  dan lingkungan lalu tuangkan dalam bentuk tulisan. Maka karya-karya yang dihasilkan akan mengasah naluri penulis dalam dirinya. Begitu narasumber memaparkan materinya. Beliau juga membagikan tips singkat hasil kuisionernya  yaitu : 

Demikianlah materi yang disampaikan oleh narasumber Ibu Ditta yang sangat cantik dan mempesona dengan segudang karyanya, terimakasih Ibu Ditta, ilmu yang sangat bermanfaat ini. 

Waktu dikembalikan ke moderator untuk dilanjutkan sesi tanya jawab. Pertanyaan diawali oleh sang moderator, yang menanyakan kepada nara sumber sudah berapa judul buku yang terbit dan 1 judul buku yang paling berkesan beserta alasannya. Ibu Ditta menjawab, kalau buku solo yang dicetak sudah ada 3 buku yaitu "Lelaki di Ladang Tebu"( ini kumpulan cerpen pendidikan) ; "Membongkar Rahasia Menulis" (kumpulan artikel saat lomba blog PGRI); "Sepenggal Kisah Corona" ( tentang memoar kehidupan beliau selama satu tahun pandemi,sedang proses cetak). 

Dan yang paling berkesan menurut beliau adalah buku solo pertamanya karena dalam buku tersebut mengisahkan hidup beberapa muridnya yang diubah dalam bentuk cerpen.

 " Menulis dan teruslah untuk menulis. Karena tulisanmu sesungguhnya adalah bentuk asahan dari nalurimu!"  Imam Chumedi,kompasianer, itulah closing dari pemateri hari ini. Moderator menutup kegiatan hari ini dengan bacaan hamdallah. "Ayo buktikan kalau kita bisa menerbitkan buku!" ujar bu Aam sang moderator.


Hari,Tanggal :  Jum'at, 23 April 2021
Tema             :  Mental dan Naluri Penulis
Nara Sumber :  Ibu Ditta Widya Utami, S.Pd.Gr
Gelombang    : 18







   



Rabu, 21 April 2021

Buku Mahkota Penulis,Buku Muara Tulisan

 Assalamu'alaikum, kembali kepada kegiatan pelatihan menulis gelombang 18. Alhamdulillah hari ini memasuki pertemuan ke-8 di bulan Ramadhan puasa ke 9. Semangat masih berkibar walau disiang hari panas terik menyinari. 

Hari ini pertemuan akan di moderatori oleh Ibu Ditta Widya Utami dengan nara sumber Bapak Thamrin Dahlan,SKM,M.Si. Tema hari ini adalah Buku Mahkota Penulis,Buku Muara Tulisan.


Sungguh luar biasa nara sumber kita hari ini. Beliau  adalah alumni Pasca Sarjana UI kelahiran Tempino Jambi pada tanggal 7 Juli 1952. Beliau juga seorang purnawirawan Polri dengan tugas terakhir Direktur Pasca Rehabilitasi BNN dengan pangkat Kombes Pol.

Pekerjaan sebagai Dosen dan Penulis serta Pendiri Penerbit Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD). Tempat tinggal di Kel.Dukuh Kramatjati Jakarta Timur. Beliau aktif menulis sejak 2010 dan telah menerbitkan 37 Judul Buku. Saat ini beliau fokus membantu para penulis menerbitkan buku ber ISBN tanpa biaya.Berikut ini adalah alamat -alamat yang bisa dihubungi :

Alamat website :terbitkanbukugratis.id

Email : thamrindahlan@gmail.com

WA    : 08159932527

WAG  : Terbitkan Buku Gratis

(media komunikasi,Informasi dan edukasi literasi YPTD )

Motto Menulis : Penasehat Penakawan Penasaran

Beliau juga aktif di kompasiana dengan alamat https://www.kompasiana.com/thamrindahlan

"Assalamu'alaikum Pak Haji " begitu moderator membuka acara siang hari ini, dan di jawab oleh Bapak Haji Thamrin dengan salam dan juga untuk para peserta dengan salam literasi. Setelah saling menyapa kondisi kesehatan moderator membagikan materi  dalam bentuk PDF.








 Pak Haji demikian panggilan akrabnya akan membagikan tips menerbitkan buku secara gratis di Yayasan Pusaka thamrin dahlan ( YPTD ). YPTD komitmen membantu para penulis menerbitkan Buku Perdana  ber ISBN tanpa biaya.Prosedur sangat sederhana dalam waktu 14 hari buku terbit. 
Ada 3 program YPTD .
Pertama penulis ttelah memiliki Naskah Buku.
Kedua Penulis aktif posting tulisan di website YPTD terbitkanbukugratis.id setelah terkumpul 40 artikel maka akan menjadi buku dan akan diterbitkan.
Ketiga YPTD menerbitkan buku ontologi berupa kumpulan tulisan yang posting dalam 1 bulan.

Tulisan-tulisan itu ibarat air mengalir.Tetes demi tetes  bergabung menjadi satu,mengalir jauh mencari tempat terendah akhirnya bermuara di lautan. Itulah buku. Sejatinya buku adalah kumpulan tulisan nan berserakkan. Selaiknya karya gemilang,oleh pikir perlu diselamatkan menjadi kitab.

Buku adalah Mahkota Seorang Penulis. Layaknya seorang Raja, beliau diakui sebagai Penguasa karena mengenakan mahkota dikepalanya. Mahkota itu  bentuk pengakuan resmi  dari rakyatnya.
Analog dengan seorang penulis tanpa memiliki buku maka belum dapat dikatakan sebagai seorang penulis sejati. 

Katagori artikel ada 3 yaitu :

 1. Artikel Deskriptif
    Hanya sebatas menggambarkan atau melaporkan (to describe) Azas 5 W 1 H / tidak memecahkan          masalah.
 2. Artikel Eksplanatif 
    Menjelaskan, menerangkan dan mengupas permasalahan secara  mendalam/ilmiah. Objektif dan            bertanggung jawab.
     Karya Ilmiah : Skripsi/Tesis/Disertasi/jurnal 
     Opini : Ipoleksosbudhankam
3. Fiksi 
    Kebebasan menuangkan inspirasi dunia maya sebagai bagian tak terpisahkan dari seni Puisi, Novel,        Cerbung, Cerpen, Pantun.

Methode Menulis Sekali Duduk Jadi
  •  Upayakan tidak meniggalkan tulisan 
  •  Hiraukan kesalahan ketik 
  •  Ketika blank. Tinggalkan paragraf, masuk ke paragraf baru 
  •  Baca berulang ulang pada proses editing 
  •  Sebagai pemula cukup 5 Paragraf 
  •  Bersegera Posting tulisan di media sosial
Menulis Pendek Pendek 

  • Menulis pendek pendek, upayakan maksimal 9 kata dalam satu kalimat 
  • Bahasa bicara /seperti bertutur kata 
  • Mudah dimengerti / pahami 
  • Runtut tidak menjelimet 
Contoh,
19 Agustus 2010 saya mulai menulis di media sosial kompasiana.com. Terbata bata, berkeringat, resah gelisah, kuatir. Apakah awak pantas menjadi penulis di media berpenghuni penulis hebat. Alah bisa karena biasa. Bukan lagi memaksa diri tetapi total tertantang. Kenapa tidak bisa mengikuti jejak Ibunda Hajjah Kamsiah binti Sutan Mahmud (Almarhumah). Seorang keturunan Minangkabau yang diberkahi talenta mahir menulis.

Keajaiban 3 Rahasia Dunia Jurnalistik. 
1. Ternyata setiap tulisan itu memiliki Roh. 
    Roh dalam artian tulisan hidup dengan syarat karya ketik di syiarkan ke media sosial. Ketika Tulisan      dibaca apalagi diberi komentar (terlepas tanggapan baik atau mencemooh) maka anda sudah berhasil      menjadi penulis non buku harian. 
2. Biarlah tulisanmu itu membela dirinya sendiri. 
    Biarlah bukumu itu mengikuti takdirnya ( Buya Hamka) Buku Bukan Orang Terkenal sampai ke Pak     Prabowo Subianto. Terbit Buku Prabowo Presidenku
3. Surprie tak terduga . Mendapat kesempatan bicara di depan Presiden Jokowi





Alkhamdulillah mendapat tambahan ilmu yang luar biasa, belajar dari orang-orang hebat membuat diri ini ingin sekali mencontoh.Tidak merasa nyaman di zona aman, tapi ingin berkarya walau dengan sebuah pena.

Kegiatan selanjutnya adalah tanya jawab atau diskusi. Banyak dari peserta antusias dengan materi hari. Penanya secara garis besarnya berkaitan dengan materi seperti  pertanyaan dari Ibu Sholeh Setyowati dari Banyumas. Beliau mengajukan 2 pertanyaan yaitu 1.  Berapa batas minimal jumlah halaman untuk layak diterbitkan di YPTD ?

2. Apakah nanti naskah yang masuk dibantu oleh editor agar terlihat lebih baik dan layak dibaca ?

Narasumber menjawab :

1. Batasan minimal dari UNICEF ketebalan buku 80 halaman atau 40 lembar. Namun YPTD menyarankan teman-teman guru mengupayakan bukunya sampai minimal 150 halaman. Buku dengan ketebalan diatas 150 halaman memiliki punggung dalam artian buku itu cukup tebal sehingga tampak gagah berwibawa ketika diletakkan di rak buku perpustakaan.

2. Terkait Editor naskah, pada dasarnya dengan ketentuan  ukuran buku A5,Huruf TNR font 12 serta spasi 1,5 dan margin 1,5,1,1,1, InsyaAllah tampilan buku sudah baik. Upayakan tulisan perparagraf tidak lebih dari 5 kalimat agar enak dibaca. Membaca dan terus membaca tulisan sendiri adalah editor yang terbaik,sebab ROH tulisan itu ada sama penulis. Jangan sampai kehilangan roh,oleh karena itu tulis sendiri edit sendiri sehingga sampai timbul rasa puas. 

Demikianlah pertemuan hari ini sampai menembus waktu Sholat Ashar.Akhirnya moderator menutup kegiatan dengan alhamdulillah dan mohon maaf apabila ada kekurangan, dan selamat  ngabubu-read.


Hari,tanggal pertemuan     : Rabu, 21 April 2021

Pertemuan ke                     :  8

Tema                                   : Buku Mahkota penulis,Buku Muara Tullisan

Nara Sumber                       : Bapak Thamrin Dahlan,SKM,M.Si. 

Gelombang                          : 18

    

Senin, 19 April 2021

Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie

 Assalamu'alaikum Warohmatullohi wabarohkatuh

Alkhamdulillah,tak terasa hari ini kita memasuki pertemuan ke-7 dalam pelatihan belajar menulis gelombang 18.Senin 19 April 2021 pelatihan akan di moderatori oleh Bapak Sucipto dengan nara sumber Bapak Raimundus Brian Prasetyawan,S.Pd yang lebih akrab disapa dengan Pak Brian. Pertemuan kali ini dengan tema Menerbitkan Bukuk Semakin Mudah di Penerbit Indie.


Nara sumber kali ini memang energik , generasi muda yang penuh semangat dengan segudang karyanya. Beliau adalah Pak Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd. Pemuda kelahiran Jakarta 30 Juni 1992.Sekarang tinggal di kota Bekasi dan berprofesi sebagai guru SD di Jakarta. Karya-karya beliau sudah banyak dimuat di berbagai media  seperti Harian Kompas,Kedaulatan Rakyat,Warta Kota,Media Indonesia,dan Majalah Hidup.Kita bisa baca di : Tulisanku yang dimuat di media cetak.

Karyanya juga banyak tertuang dalam media online seperti 

blog personal  :www.praszetyawan.com ; 

blog buku :www.bukubrian.blogspot.com ;

blog pembelajan SD :www.bahastematiksd.blogspot.com;

Kompasiana : www.kompasiana.com/brianprasetyawan;

Dan masih banyak lagi karya-karyanya yang lain, kita bisa mengenal lebih dekat beliau dengan berkunjung ke https://www.praszetyawan.com/p/profil.html.

Seperti biasa kegiatan kali ini dibagi menjadi 4 sesi, yaitu Pembukaan, Paparan materi, Tanya Jawab, dan Penutup. Pertanyaan bisa langsung WA ke nomor Bapak Cipto sebagai moderator.

Selamat siang dan puji syukur mengawali sapaan Pak Brian dalam paparan materinya. Tak lupa juga ungkapan terimakasih kepada Omjay yang sudah membuat wadah pelatihan belajar menulis, sehingga para guru penulis se-Indonesia dapat terhubung dan saling mendukung.

Pak Brian juga merupakan alumni pelatihan menulis gelombang 4. Dalam bimbingan Omjay hingga sekarang ikut membantu mengurus pelatihan menulis ini. Beliau merasakan betul manfaat pelatihan ini. 

Syarat kelulusan dalam pelatihan ini adalah menerbitkan buku solo. Untuk mempermudah para peserta memahami tentang teknis menerbitkan buku  maka pada kesempatan ini akan dibahas teknis menerbitkan buku di penerbit Indie.

Dahulu ketika penerbit Indie belum eksis seperti sekarang , yang terkenal adalah penerbit buku mayor seperti Gramedia,Grasindo,Elex media ,Andi dan lain-lain. Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus bisa diterima oleh suatu penerbit mayor.Ketika naskah diteerima pun proses penerbitannya sangat lama. 

Kini penerbit Indie dapat menjawab rintangan -rintangan tersebut . Naskah pasti diterbitkan dan proses penerbitan mudah dan cepat. Bagi penulis pemula tentu penerbit Indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. 

Pada penerbit Indie memang ada biaya tapi itu adalah konsekuensi dari fasilitas pra cetak penerbitan. Para penulis bebas memilih penerbit yang akan dijadikan rekanan penerbitan naskahnya. Karena setiap penerbit memiliki penawaran yang berbeda. Seperti halnya pada Penerbit Gemala.

Penerbit Gemala memiliki ketentuan umum sebagai berikut : 


Mungkin peserta bertanya-tanya benarkah dengan Rp.300.000 bisa menerbitkan buku ber-ISBN ? Jawabnya bisa, kenyataannya sudah ada 46 buku terbit ber-ISBN . Namun ada ketentuan khusus yang harus diperhatikan, yaitu :

  • PDF master bisa diminta tapi akan ada watermarknya. Sehingga jika inngin cetak ulang harus di penerbit Gemala.
  • Jika ingin cetak ulang minimal 10 buku.
  • Jangan memberi target kapan harus selesai,karena naskah harus mengantri untuk diproses.Minimal prossesnya 1 bulan sejak biaya penerbitan di transfer.
  • Maksimal 130 halaman A5. Lebih dari itu ada biaya tambahan per halaman.
  • Sertakan dalam naskah :   
 - Cover (judul buku dan nama penulis saja 
 - kata pengantar 
 - daftar isi(tanpa nomor halaman)
 - profil penulis - sinopsis

Untuk editing,penerbit tidak mengecek secara detail.Jadi disarankan jangan terlalu mengandalkan penerbit untuk melakukan editing. Penulis memastikan tidak ada kesalahan lagi dalam penulisan. Sehingga sebelum diserahkan ke penerbit, penulis membaca lagi naskahnya.

Ada beberapa tips dalam mengedit naskah yaitu :

  1. Penulisan kata jangan disingkat-singkat seperti yg,tdk,blm .
  2. Jangan sampai ada tulisan salah ketik (typo)
  3. Satu paragraf jangan berisi terlalu banyak kalimat
  4. Memulailah membiasakan membuat kalimat yang pendek-pendek.Kalimat panjang cenderung akan membingungkan.
  5. Setiap bab baru selalu dimulai di halaman baru.Jangan bergabung dengan bab sebelumnya.

Demikianlah materi yang disampaikan oleh nara sumber pada siang hari ini, dan berikut ini adalah contoh buku-buku yang telah terbit melalui penerbit Gemala :



Ada 5 pertanyaan  di ajukan dengan  sangat antusias, dan semua dijawab oleh nara sumber dengan sangat jelas. 
Pak Brian memberikan kesimpulan di akhir kegiatan yaitu menerbitkan buku sudah bukan suatu hal yang sulit lagi. Menerbitkan buku semudah belanja online. Kita order- transfer- pembayaran-tunggu 1 bulan - buku terbit dan dikirim ke penulis. Jadi jika sudah memiliki naskah,jangan ragu untuk diterbitkan menjadi buku.

Demikianlah pertemuan hari ini ditutup oleh moderator dengan bacaan  hamdallah , dan permohonan maaf yang seluas-luasnya jika dalam kegiatan ada kesalahannya. 



Hari.tanggal Pertemuan : Senin, 19 April 2021
Resume ke                      :  7
Tema                               :  Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit indie
Nara Sumber                   :  Pak Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd.
Gelombang                      :  18








Jumat, 16 April 2021

Kiat Menulis Resume Jadi Buku Bersama Bu AAM

             Alhamdulillah tak terasa sudah masuk pada pertemuan ke-6 pelatihan menulis gelombang 18. Dengan gayanya yang khas OmJay menyapa bapak ibu yang hebat peserta pelatihan. Pada pertemuan kali ini akan dimoderatori oleh bunda Kanjeng yang penuh kharisma dan keibuan, serta sebagai nara sumber yaitu Ibu Aam yang tak asing lagi dengan gayanya yang familier  dan penuh semangat.


    Bunda Kanjeng mulai membuka pertemuan dengan memanjatkan  puji syukur kepada Allah SWT, karena sampai hari ini kita masih diberi banyak nikmat, nikmat sehat,nikmat sempat,nikmat bersilaturahmi,dan nikmat belajar. Bunda Kanjeng membagi pertemuan dengan 3 sesi , sesi pertama pemaparan materi, sesi ke dua tanya jawab, dan sesi ke tiga kesimpulan.

Tibalah saatnya Ibu Aam menyampaikan materi, bunda kanjeng mempersilahkan Ibu Aam untuk mulai dengan memperkenalkan diri dan dilanjutkan materi.

Dengan Salam hangat Ibu Aam menyapa peserta dan menanyakan bagaimana ibadah puasanya apakah masih lancar,tentunya dengan diiringi doa semoga puasanya semakin berkah dengan menimba ilmu di kelas belajar ini.

Ada pepatah tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak rindu, begitulah bu Aam yang nama lengkapnya Aam Nurhasanah,S.Pd memperkenalkan diri dengan meminta peserta berkunjung di alamat https://aamnurhasanah12.blogspot.com/2021/01/intip-profilku-yuks.html


 Tema pertemuan hari ini adalah "Menulis Resume untuk Jadi Buku".Tema ini diangkat karena menulis resume  adalah salah satu jalan termudah untuk menerbitkan buku. Berikut adalah Teknik membuat resume menjadi buku yang disampaikan nara sumber melalui ppt nya.

Resume adalah rangkuman atau ringkasan. Jadi saat menulis resume diharapkan kita tidak mengkopy seluruh perkataan dari narasumber.Tetapi lebih bagus mengembangkan dengan bahasa sendiri, begitu yang disampaikan Bu Aam melalui chat WA. 

Ada 7 teknik untuk menulis resume  jadi buku yaitu :

1. Mengumpulkan resume dalam file word dan simpan dalam satu folder.
     Buat satu buah file naskah dari pertemuan  1 - 20.

2. Menentukan tema
    Saat file sudah terkumpul sebanyak 20 pertemuan,pilahlah berdasarkan tema sejenis.
    Misalnya kita lihat materi dari narasumber. Ada narasumber yang membahas teknik penulisan,satukan filenya beri bab teknik penulisan.
Jika narasumber membahas tentang penerbit indie,penerbit mayor ,satukan naskah menjadi bab penerbitan.Jika narasumber membahas tentang motivasi,tuliskan bab motivasi.
Jadilah 3 bab yang tersusun dalam satu buku.

3. Buat TOC(Table of Content/daftar isi)

4. kembangkan TOC
Bu Aam memberi contoh dari bukunya yang telah terbit.









5. Review,revisi,dan edit naskah
    Saat menulis naskah,tulislah dahulu sebebas-bebasnya. Jangan sekali-kali mengedit saat sedang menulis.Karena bisa menghambat ide  kita saat menulis. Tulis saja semua ide berserakan.Jika sudah selesai barulah kita edit  ejaan dan tanda baca sesuai kitab PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).Usahakan hindari typo(salah ketik) dan hindari singkatan. Jika awal kata,nama orang,nama tempat,nama hari,nama bulan harus ditulis huruf kapital.Masih banyak ejaan lain yang berhubungan dengan EYD.

6. Jika naskah sudah selesai,buatlah sinopsisnya. Sinopsis adalah gambaran isi buku yang telah kita buat. Biasanya ada di cover belakang buku.

7. Kirim ke penerbit.
    Jangan takut salah dan malu dengan tulisan sendiri,tenang saja karena ada tim editor penerbit  yang siap membantu terkait penulisan kita yang salah.Tetapi tidak semua penerbit menyediakan jasa editor naskah.Jadi harus ditanyakan dahulu, apakah naskahnya kita diedit oleh editor atau tidak.

Nah itulah 7 teknik menulis resume untuk menjadi buku, materi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Bagi yang mau bertanya dapat langsung Chat ke nomor bunda Kanjeng. 
Diawali oleh Bapak Yoga Angelina,Jakarta. Beliau menanyakan dalam menulis resume  sebaiknya menggunakan bahasa baku yang formal atau nahasa santai sehari-hari.
Ibu Aam menjawab sebaiknya bahasa baku ,karena buku kita akan dibaca skala nasional.Seperti pengalaman Bu Aam yang  bukunya telah dipesan  dari Jawa,Lombok,Bali,sampai NTT. 
Diakhir pertemuan bunda kanjeng mempersilahkan  narasumber memberikan kesimpulan. 
Intinya Bapak Ibu peserta jika sudah terkumpul 20 pertemuan, Bapak Ibu sudah bisa menyusun naskah bukunya. Hubungi penerbit yang akan mengawal lahirnya buku kita nanti. 

Tidak ada yang sulit  di dunia ini selama kita mau belajar. Asahlah ketrampilan menulis kita dengan menulis setiap hari. Jika narasumber memberikan link blog.link youtube,ppt, kembangkanlah dan ambil poin pentingnya untuk diceritakan.
Menulis itu tidak sulit, yang sulit adalah memulai tulisan. Buang rasa malas dan tulislah resume hari itu juga. InsyaAllah ala bisa karena biasa.

Pesan Bu Aam mengakhiri pertemuan "Menulislah agar hidupmu bermakna,menulislah agar hidupmu berwarna,menulislah hari ini agar kau dikenal esok hari".


Hari,tanggal pertemuan     : Jum'at , 16 april 2021
Pertemuan                          : ke 6
Tema                                   : Menulis Resume untuk Jadi Buku
Nara sumber                       :  Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd
Gelombang                         : 18




Mengenal Penerbit Mayor dan Penerbit Indie

 Assalamu'alaikum warohmatullohiwabarohkatuh, Alhamdulillah kami masih diberi kesehatan dan kesempatan mengikuti pelatihan menulis gelombang 18 hingga hari ini hari ke dua di Bulan Rhomadhon penuh berkah. Pertemuan ke -5  hari Rabu 14 April 2021 akan di moderatori oleh Om Bam's dengan nara sumber Bapak Mukminin, S.Pd, M.Pd yang lebiah akrab di panggil Cak Inin.



Sebelumnya moderator menyampaiakan salam pembuka , salam sejahtera dan salam literasi kepada seluruh peserta dan menyapa kepada nara sumber kita  Cak Inin. Mr Bams juga menyampaikan pengumuman untuk peserta yang ingin bertanya nanti bisa langsung Chat ke no WA beliau.

Inilah profil nara sumber kita Cak Inin yang sangat keren dan banyak membantu para penulis pemula untuk bisa menerbitkan bukunya. 



Anda bisa berkunjung lebih mengenal beliau di :https://cakinin.blogspot.com/2020/10/curiculum-vitae.html
Moderator kemudian mempersilahkan Cak Inin untuk memulai paparannya hingga pukul 14.00 WIB.

"Bismillahirrohmanirrokhiim, assalamu'alaikum wr wb,selamat siang Bapak Ibu guru yang hebat, mari kita mengucapkan syukur kepada ALLAH SWT karena kita masih diberi umur panjang,sehingga kita dapat menunaikan ibadah puasa bagi yang beragama Islam,semoga ibadah puasa kita diterima Allah dan diberi kekuatan lahir batin sampai 1 bulan penuh,dan kita dijadikan hamba yang LAALLAKILUM TATAQUUN" begutu Cak Inin mengawali paparannya pada siang hari ini.
Cak Inin juga meminta para peserta untuk berdoa,dan yang beragama Islam untuk membaca surat AlFatikhah.
Cak Inin sedikit menceritakan bahwa beliau  dari  SMP 1 Kedungpring Lamongan Jatim. beliau menyampaikan bahwa nateri hari ini  Pengenalan Penerbit Indie (Penerbit Independen ) yang menerbitkan buku-buku Bapak Ibu. Beliau menyampaikan tips  5 tahap untuk menulis  dan menerbitkan buku.  Yaiutu :

Tahap 1. PRA WRITING
Tahap pertama yang bisa anda lakukan adalah penulis akan mulai mencoaba mencari ide yang sesuai dengan tema yang ditulis.Tema sesuai pasion yang disukai,boleh fiksi maupun non fiksi.Ide bisa dari pengalaman,dari hasil membaca buku,majalah,koran atau kejadian yang sedang berlangsung.

Tahap 2. DRAFTING / OUT LINE
Drafting atau outline adalah tahap seoarang penulis mulai membuat out line atau daftar isi buku yang akan ditulis atau dikembangkan menjadi naskah buku.

Tahap 3. WRAITING
 Saat proses wraiting , penulis mulai menulis dan mengembangkan kerangka atau daftar isi  untuk dijadikan naskah yang lengkap.Wraiting diperlukan kreatifitas penulis dalam membuat karya-karyanya.
Kreatifitas itu berupa kemampuan merangkai kata, maupun kemampuan menggunakan majas, kemampuan berekspresi,agar tercipta tulisan yang menarik dibaca.

Tahap 4. REVISI DAN EDITING
a. REVISI
    Setelah menulliskan banyak hal  yang ingin ditulis pada naskah,maka tahap selanjutnya adalah mulai mengoreksi atau merevisitulisan mana yang baik dan mana yang tidak baik untuk dicantumkan. Anda akan mencari tahu di mana letak kekurangan tulisan.Apakah sudah sesuai dengan alur atau masih melebar kemana-mana. Seorang penulis dapat merubah beberapa bagian dari tulisannya. Ia juga bisa menambah data baru,dapat menghilangkan opini tertentu dan lain sebagainya. Intinya melalui tahap revisi  inilah penulis memoles karyanya, ia akan menjadikan tulisan tersebut semakin menarik lagi.
b. EDITING
    Pada tahap ini penulis akan menjalankan proses pengeditan terhadap karyanya. Berbeda pada tahap revisi yang masih menambah mengurangi isi tulisan, pada tahap ini penulis hanya memperbaiki berbagai kesalahan pola kalimat, dan berbagai kesalahan tata bahasa lainnya. Meskipun nanti tulisan anda akan kembali diedit oleh editor di penerbit,seorang penulis tetap harus berusaha menyunting tulisannya sendiri  atau dengan istilah lain Swasunting.

Tahap 5. PUBLIKASI
Jika Anda sudah yakin dengan tulisan naskah atau buku anda,maka saat memasuki tahap akhir yakni publikasi. Pada tahap ini anda bisa meneruskan naskah anda ke penerbit.

" Pertanyaan yang muncul kemudian , apakah anda sudah menemukan penerbit yang bisa menerima naskah anda apa belum ?" demikian yang di tanyakan nara sumber dalam paparannya.
 "Jangan khawatir, sekarang anda dapat menemukan penerbit secara independen ( penerbit Indie ). Banyak penerbit indie yang siap membantu untuk menerbitkan naskah anda" lanjut beliau dalam chat WA. 
Cak Inin, menceritakan bahwa beliau memulai  belajar menulis mulai 29 Maret sampai dengan Desember 2021,dan telah menerbitkan 2 buku solo yaitu 55 Pantun Nasihat yang diterbitkan  kelompok Majas Bojonegoro. Buku ke-2 yaitu Jurus Jitu Menjadi Penulis Andal Bersama Pakar, diterbitkan KAMILA  PRESS Lamongn, dan 8 buku karya bersama Antologi.


        Mari kita melek Penerbit. 
Penerbit buku ada 2 yaitu Penerbit Mayor dan Penerbit Indie.
Apa Perbedaannya ? 
Perbedaannya :
1. Jumlah Cetakan
    # Penerbit Mayor 
        mencetak bukunya secara masal.Biasanya  cetakan pertama sekita 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.
    # Penerbit Indie
       Hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print On Demand) yang umumnya  didistribusikan melalui media online Facebook,Twitter,Instagram,Youtobe,WA grup dan lain-lain.

2. Pemilihan Naskah Yang Diterbitkan
    .# Penerbit Mayor
       Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Tentu saja menyambung popin dari yang peertama,penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000-3000 eksemplar. Mereka ekstra hati-hati  dalam memilih naskah yang akan meereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar,dan tingginya penolakan.

    # Penerbit Indie
       Tidak menolak naskah.Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan,tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat,serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi,naskah tersebut pasti akan di terbitkan. Penerbit Indie adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya. 

3. Profesionalitas
    # Penerbit Mayor
       Penerbit mayor tentu saja profesionalitas dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.

    # Perenbit Indie
       penerbit Indiepun profesional,tapi sering disalah artikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit Indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis,harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit  Bapak Ibu danm Saudara-saudara. Jangan tergoda dengan paket penerbitan  murah,tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. kadang murah Cover kurang bagus,kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper (kertas coklat halus). Penerbit Indie jaga mutu Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas coklat halus awet(bookpaper).
   
4. Waktu Penerbitan
    # Penerbit Mayor
    Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi  dalam tempo 1-3 bulan.Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur keerja yang harus mereka lalui. Bersyukur  kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target,maka buku akan dilepas oleh  distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.

    # Penerbit Indie
    Tentu berbeda,pada penerbit Indie akan segera memproses naskah yang  diterima dengan cepat. Dalam hitungan minggu buku sudah terbit.Karena memang di sini  tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Penerbit Indie menerbitkan karya yang penulisannya yakin karya tersebut adalah  karya terbaiknnya dan layak diterbitkan  sehingga  tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.

5. Royalti
    # Penerbit Mayor
    Kebanyakan  penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10 % dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.

    # Penerbit Indie
    Umumnya 15-20 % dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb,Instagram,WA grup,Twitter,Status,dan lain-lain.

6. Biaya penerbitan
    # Penerbit Mayor
    Biaya penerbitan gratis.Itulah sebabnya penerbit mayor tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit.

    # Penerbit Indie
    Berbayar sesuai dengan aturan masing-masing-masing penerbit.Antara penerbit satu dengan yang lain berbeda. karena pelayanan dan mutu buku yang diterbitkan tidak sama.

Contoh penerbit mayor adalah Gramedia Pustaka utama,Mizan,Republika,Grasindo,Loka Media,Tiga Serangkai, Bentang Pustaka, Erlangga, Yudhistira, Andi Yogyakarta dan lain-lain.
Contoh penerbit Indie  yang ada dalam grup belajar menulis bersama PGRI :

YPYD
Gemala
Kamila press lamongan

KAMILA PRESS LAMONGAN
melayani cetak buku, jasa lengkap dengan desain cover buku, layout,editing dan ISBN

Syarat-syarat penerbitan di Kamila Press Lamongan :
1. Kirimkan naskah lengkap mulai judul,kata pengantar,daftar isi,naskah lengkap sesuai urutan daftar isi,daftar pustaka,biodata penulis dengan fotonya dan Sinopsis ( ditempatkan di cover belakang).Kalau ada Endors dari pakar (orang ahli).
2. Ketik A5 ukurannya 14,8 x 21 cm,spasi 1,15 ukuran fon 11 dan margin kanan 2cm,kiri 2 cm,atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan huruf Arial,calibri atau Cambria dan masukkan dalam 1 file kirim ke WA  atau email gusmukminin@gmail.com
Dari penerbit siap membantu untuk judul jika kurang pas,cover buku bisa dipercantik, atau langsung dibuatkan.
Biaya Cetak buku A5 kertas"Bookpaper ' termasuk biaya ISBN,layout,edit,cover buku :
A. 60 halaman
# Cetak 5 buku/eksp   = 566.000
# Cetak 10 buku/eksp = 632.000
plus ongkir

B. 70 halaman
# Cetak 5 buku/eksp = 570.000
# Cetak 10 buku/eksp = 650.000
plus ongkir

C. Cetak 85 halaman
  # Cetak 5 buku/eksp = 580.000
  # Cetak 10 buku/eksp = 660.000
plus ongkir   

  D. 90 halaman                                                             
  # Cetak 5 buku/eksp = 600.000
  # Cetak 10 buku/eksp = 715.000
plus ongkir   

E. 100 halaman
  # Cetak 5 buku/eksp = 635.000
  # Cetak 10 buku/eksp = 725.000
   plus ongkir 

F. 125 halaman  
    # Cetak 5 buku/eksp = 650.000
    # Cetak 10 buku/eksp = 751.000
      plus ongkir 

G. 150 halaman  
    # Cetak 5 buku/eksp = 665.000
    # Cetak 10 buku/eksp = 800.00
     plus ongkir 

Untuk cetak A5,50 buku Rinciannya :
1. Cetak 10 buku (layout,cover buku edit,PO buku ) harga 632.000
2. Sisanya 40 buku dihitung x cetak ulang @ 20.000 x 800.000
3. Ongkir 5 kg x 18.000 = 90. 000
Total : 1.522.000

Demikianlah materi hari ini dan dilanjutkan tanya jawab yang semua  pertanyaan menyangkut materi  terkait .Cak Inin menjawab dengan penuh kesabaran dan lengkap dalam jawabannya.
Berikut beberapa  contoh buku yang telah terbit.



Cak Inin berpesan: 
Tiada terlambat untuk menulis dan menerbitkan buku.
Kalau ingin umurmu panjang maka menulislah buku.
Menulislah dan terbitkan buku untuk niat berbagi ilmu
Manjadda wa jada

Waktu dikembalikan kepada moderator, Mr Bams yang segera menutup kegiatan dengan untaian doa.



Hari,tanggal : Rabu ,14 April 2021
Resume        :  ke-5
Tema            :  Pengenalan Penerbit Indie
Nara Sumber : Mukminin, S.Pd, M.Pd
Gelombang    : 18





Selasa, 13 April 2021

Kiat Mengubah Karya Ilmiah Jadi Buku Yang Seru

 Assalamu'alaikum Warohmatullohi wabarohkatuh, salam berjumpa kembali pada pelatihan menulis gelombang 18. "Semoga tetap semangat ya " ,salam Omjay . Hari ini Senin 12 April 2021 memasuki materi ke-4.Pertemuan kali ini berbeda dengan biasanya, kali ini karena memasuki bulan Ramadhan maka kegiatan  dilaksanan siang hari pukul 13.00 sampai dengan pukul 15.00. Dalam minggu ini juga ada jadwal belajar bicara yaitu pada hari Selasa dan Kamis melalui aplikasi zoom, serta Sabtu  belajar membuat buku antologi. Begitu yang disampaikan oleh Omjay mengawali pertemuan kali ini.

Tak lupa Omjay juga menyampaikan  Mohon maaf lahir batin atas segala  salah dan khilaf. Selamat menjalankan ibadah puasa di bulan yang penuh Rahmat dan ampunan. Semoga amal ibadah  kita diridhoi  Allah SWT , Aamiin Yarobbal Alamiin. 

Pertemuan siang hari ini akan dipandu oleh moderator Ibu Rita Wati, dan sebagai nara sumber adalah Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd .Dan tema yang menarik pada pertemuan hari ini adalah KARYA ILMIAH JADI BUKU YANG SERU.

 Omjay menyapa ibu Nora dengan sapaan hangat dan penuh semangat. Ibu Nora pun menjawab sehat dengan meminta maaf karena masuk terlambat . Kemudian Omjay  mempersilahkan ibu Rita untuk memulai kegiatan. 

Moderator memulai membuka kegiatan dengan salam sehat untuk guru di seluruh Indonesia. Kegiatan kali ini dibagi menjadi 4 acara yaitu:

1. Pembukaan 

2.Paparan nara sumber (1 jam )

3. Tanya Jawab ( 1 jam )

4. Penutup.

Ibu Rita  membuka acara dengan mengajak para peserta untuk berdoa bersama-sama , agar  kegiatan ini  berjalan lancar. Untuk yang beragama Islam dipersilahkan membaca Basmalah.Peserta yang ingin bertanya dipersilahkan chat wa ke nomor beliau. Kemudian Ibu Rita mempersilahkan kepada nara sumber untuk memulai materinya. 

"Selamat siang Bapak Ibu yang hebat, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Alloh SWT kita dapat melaksanakan kembali agenda rutin belajar menulis  PGRI yang diadakan tiap hari Senin,Rabu dan Jum'at.dan siang ini merupakan edisi pertama di Bulan Ramadhan". Sapaan ibu Nora mengawali kuliahnya. Kemudian beliau memperkenalkan diri terlebih dahulu, dengan kelakarnya tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta. Inilah profil beliau dengan segudang karya dan pengalaman dinasnya.


Nara sumber kita yang cantik jelita ini juga seorang guru IPA dan Prakarya di SMP N 8 Semarang. Awal mula menulis adalah sejak kuliah,namun terhenti ketika sudah bekerja dan berkeluarga..Dengan adanya pandemi Covid-19 menjadikan Ibu Nora kembali aktif menulis. Beliau juga alumni pelatihan menulis gelombang 8 dibawah bimbingan Omjay. Wah Omjay hebat, dapat menghantarkan banyak guru jadi penulis ya.Berikut ini diantara buku -buku karya beliau .







"Bapak Ibu dapat membaca resume saya berikut tentang cara mengubah PTK menjadi buku yang merupakan materi dari Bu Hati ketika saya menjadi peserta pelatihan di gelombang 8", begitu Ibu Nora mengajak para peserta untuk berkunjung di blog beliau: https://noraliapurwa.blogspot.com/2020/06/kiat-membukukan-laporan-ptk.html.

Pada umumnya skripsi ,tesis, karya ilmiah hanya menjadi pajangan di perpustakaan kampus saja. Hanya beberapa mahasiswa tingkat akhir yang membaca sekedar mencari referensi. Informasi yang dihimpun belum dinikmati oleh masyarakat luas.Meskipun sekarang tersedia skripsi online, tetapi tidak semua dapat mengakses internet dengan mudah.Jika sudah demikian,harus dicari solusinya agar jendela ilmu ini dapat  dinikmati tidak hanya satu dua kalangan saja, tetapi banyak kalangan.

Ini tidak hanya berlaku untuk SKRIPSI saja, masih banyak karya ilmiah lain yang endingnya hanya menjadi koleksi karya ilmiah di perpustakaan.Paling mentok biasanya diubah ke dalam artikel ilmiah. Termasuk PTK,best practice dan lainnya.
Dari uraian tersebut maka perlu adannya solusi agar karya ilmiah,PTK,Tesis atau yang lainnya dapat lebih bermanfaat yaitu dengan mengubahnya menjadi buku. 

Manfaat Karya Ilmiah versi Buku : 
1. Dapat dibaca oleh masyarakat awam.
2.Buku dapat diperjualbelikan,jadi ada keuntungan material yang dapat diperoleh.
3. Bagi Bapak Ibu ASN, buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah poin angka kredit.
4. Jika buku Bapak Ibu banyak yang baca, banyak yang beli, ada nama  Nama Bapak Ibu sebagai penulis akan dikenal banyak orang
5. Ilmu yang ada , dapat tersebar bebas tanpa sekat jika sudah diubah nenjadi BUKU.

"Bagaimana Caranya MENGUBAH KARYA ILMIAH VERSI BUKU?", yok kita simak penjelasan dari nara sumber berikut ini.

1. Kita ubah JUDUL 
    Judul karya ilmiah VERSI BUKU  hanya berfokus pada objek penelitian saja. Hilangkan materi,subjek,tempat penelitian.
Contoh : .JUDUL TESIS " Pengembangan modul berbasis riset pada materi reaksi redoks untuk meningkatkan keterampilan generik sains siswa kelas X SMA "
Ketika diubah menjadi JUDUL BUKU " Kiat Menulis Modul Berbasis Riset "
Dapat dilihat dari contoh judul ini, objek/fokus penelitian Tesis terletak pada Pengembangan/pembuatan modul, jadi ketika diubah  menjadi BUKU, sesuaikan dengan fokus penelitian itu.Tinggal ditambah kata KIAT,JURUS,STRATEGI,CARA SUKSES atau yang lainnya.
Contoh yang lain,"Pengaruh penggunaan metode I pada pembentukan matematika  materi KPK dan FPB kelas... SD ... ". Dari judul tersebut dapat diubah menjadi " Asyik belajar matematika dengan metode I "

2. Ubah Daftar ISI 
Biasanya untuk beberapa karya ilmiah ,daftar isi berupa BAB 1 Pendahuluan berisi latar belakanng masalah,tujuan,manfaat,batasan masalah,definisi operasional,rumusan masalah. BAB 2 landasan teori,BAB 3  metode penelitian berisi rumus-rumus statistika,BAB 4 hasil dan pembahasan, BAB 5 penutup berisi kesimpulan dan saran. Nah ubah total daftar isi tersebut.  Caranya sebagai berikut .

DAFTAR ISI KARYA ILMIAH VERSI BUKU
ikuti pedoman 2W + 1H yaitu :

Bab 1 (Why )
Jelaskan mengenai pentingnya,alasan penggunaan media,metode,strategi,atau model yang  menjadi fokus penelitian. Dapat ditambahkan pula masalah-masalah mengapa harus menggunakan media,metode,strategi,atau model tersebut. Jelaskan pula manfaat dari yang menjadi objek penelitian.
HAPUS RUMUSAN MASALAH,DEFINISI OPERASIONAL,DAN TUJUAN PENELITIAN pada BAB I.

Bab 2 ( APA )
Di bab 2 merupakan penjabaran teori-teori dari landasan teori yang ada di bab 2 karya ilmiah.
Sebagai contoh,biasanya di bab 2 VERSI KARYA ILMIAH,ada penjelasan tentang media,jenis media,manfaat media,penjelasan media tertentu,karakteristik suatu media tertentu,hasil belajar,dan lain-lain. Teori-teori ini dapat dijadikan beberapa bab dalam sebuah KARYA ILMIAH VERSI BUKU.
Misal : 
BAB 2 hanya menjelaskan  apa itu media. Isinya tentang pengertian ,jenis,manfaat dan karakteristik suatu media tertentu.
BAB 3 menjelaskan belajar dan pembelajaran. Isinya tentang hasil belajar,faktor yang mempengaruhi hasil belajar, dan lain-lain.
BAB 4 apa itu pembelajaran matematika. Isinya menjelaskan tentang belajar matematika,kesulitan belajar matematika, Paradigma belajar matematika, dan lain-lain.
Jika masih ada teori  yang perlu dijelaskan DARI BAB 2 VERSI KARYA ILMIAH,dapat dilanjutkan di bab 5,6 dan seterusnya.

Selanjutnya adalah ( HOW )
Ini dapat dituliskan di bab berikutnya setelah penjabaran dari beberapa teori.Isinya menjelaskan bagaimana tahap pembuatan,bagaimana hasil pembuatan,dan bagaimana penerapannya.
HILANGKAN SEMUA RUMUS STATISTIKA yang biasannya ada di bab 3 karya ilmiah,

3. Ubah sedikit ISI karya ilmiah

A. Dalam mengubah karya ilmiah menjadi buku,penting sekali  memperbanyak isi materi variabel bebasnya. Kita dapat menentukan peerluasan materi teersebut berdasarkan  kata kunci judul buku kita. Dengan kata lain,karya ilmiah  yang diubah menjadi buku berarti lebih memperluas isi bacaannya berdasarkan sumber yang relevan. Misalkan judul implementasi Media stereofoam pembelajaran Organisasi kehidupan untuk meningkatkan kreativitas, maka yang harus dikembangkan adalah tentang Media (pengertian,manfaat,jenis), Pembelajaran (materi tentang belajar  mengajar), Kreativitas (diberi pengertian dan lainnya).

B. Hilangkan semua kata penelitian/laporan PTK,laporan skripsi dan lainnya yang biasanya ada di karya ilmiah.

C. Boleh menampilkan grafik tetapi jangan terlalu banyak.Cukup grafik yang penting saja. Grafik lainnya yang tidak ditampilkan,ubah dalam bentuk kalimat.
Biasanya Bapak Ibu akan menemui kesulitan  ketika mengubah BAB 4 VERSI  KARYA ILMIAH MENJADI BUKU. Caranya Kembali lagi ikuti  HANYA  PEDOMAN HOW.
Jadi cukup ambil isi di bab 4 itu tentang bagaimana pembuatan yang menjadi objek penelitian, ceritakan bagaimana ketika diaplikasikan  dalam sebuah pembelajaran,kira-kira menemui kendala apa,masalah apa,kelebihan apa,dan bagaimana hasilnya ketika yang menjadi fokus penelitian itu diterapkan di pembelajaran ( dilihat dari hasil belajar siswa,aktivitas siswa selama  pembelajaran,respon siswa dan sebagainya). Kita dapat menyematkan sedikit hasil penelitian kita ketika menjelaskan tentang bagaimana hasil  penerapannya. 

4. Secara Kebahasaan dan Penyajian
Karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas terserah penulis,karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan.Selain itu,kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap dan mengena apabila karya ilmiah kita diubah menjadi buku.
"Nah, biasanya pengubahan karya ilmiah versi buku ini membuat kesalahpahaman seorang penulis.Ada yang memahami bahwa KTI menjadi buku ya tinggal copy paste isi di KTI kita,lalu ganti judul,hapus yang tidak perlu,selesai deh " ujar nara sumber menjelaskan.
Untuk isi masih sama persis,bahkan daftar pustaka juga sama."Itu salah, nanti Bapak Ibu akan terkena self plagiarisme" ujkar beliau.

Caranya bagaimana agar tidak terkena self plagiarisme?
1. Dapat menggunakan teknik parafrasa
2.Tambah rujukan baru ke dalam karya ilmiah versi buku kita.Jadi akan ada informasi terbaru yang kita      sematkan dalam karya ilmiah versi buku tersebut.
3. Pilih isi dari karya ilmiah asli yang benar-benar dianggap penting untuk dicantumkan dalam karya          ilmiah versi buku. Dengan demikian meskipun beberapa daftar pustaka ada yang sama, namun isi          karya ilmiah versi buku kita akan berbeda karena kita sudah memparafrase kan isinya.
    Selain itu,dengan adanya tambahan rujukan baru,akan semakin memperkaya daftar pustaka karya          ilmiah versi buku.

5. Laporan Karya Ilmiah yang Dibukukan
Laporan karya ilmiah yang dibukukan haruslah yang sudah dipublikasikan.Minimal tingkat sekolah atau MGMP di wilayah masing-masing.

6. Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan
berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut.

7. Rujukan Baru
Jika ada rujukan baru maka rujukan yang diambil boleh menggunakan blog,namun situs blog resmi seperti kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah,e book, atau karya ilmiah lainnya.
Jangan gunakan daftar pustaka blog pribadi dengan domain blogspot,wordpress,dan lain-lain.

8. Karya Ilmiah Versi BUKU minimal 70 halaman,format A5 dengan ukuran huruf,jenis huruf,dan margin disesuaikan dengan aturan penerbit maasing-masing.

TERAKHIR
Agar karya ilmiah kita memiliki manfaat yang lebih, maka dapat diubah ke dalam bentuk buku. Fungsinya agar dapat dibaca oleh para pengajar lainnya. Ini lebih baik daripada berbagi file laporan karya ilmiah kita. Jika karya ilmiah kita dibukukan,selain memberikan manfaat dalam berbagi ilmu, buku karya ilmiah karya kita juga akan memiliki ISBN. Ini sangat penting dan mungkin dibutuhkan bagi pengajar untuk menambah nilai angka kredit. selain itu karya kita juga tidak akan lekang oleh waktu tentang kebermanfaatannya.

Demikianlah nara sumber kita Ibu NORA  mengakhiri paparannya pada siang hari ini. Selanjutnya moderator mempersilahkan kepada peserta yang ingin bertanya. 
Penanya pertama yaitu dari Ibu Rahmawati, beliau meminta contoh daftar isi untuk PTK yang jadi buku,kemudian kalau tesis apakah data-data kuantitatif atau analisis data juga perlu disertakan.
Ibu Nora menjawab ada contohnya , berikut contoh daftar isinya:

                                                    Daftar isi versi TESIS

                                                    daftar isi versi BUKU

Kemudian untuk data kuantitatif perlu disertakan sebagai bukti bahwa Ibu  telah melakukan penelitian tersebut. Hanya saja penyajiannya dibuat berbeda dengan penyajian di tesis. Ambil hasil akhir saja. Contoh,settelah penggunaan media...ternyata hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari ...% menjadi ...%. Begitu jawaban nara sumber diakhiri dengan ucapan terimakasih.

Penanya siang hari ini mencapai 10 penanya yang semuanya menyangkut isi materi siang hari ini, dan diantaranya ada penanya  yang sangat menarik yaitu pertanyaan dari Ibu Fourin dari Lombok,beliau menanyakan tentang cara memparafrasekan KTI. Kemudian dijawab dengan Ibu Nora dengan sangat lengkap, begini penjelasannya.

Teknik Parafrase itu salah satu cara  merujuk suatu tulisan  atau lebih dikenal dengan KUTIPAN. Nah ada 2 jenis kutipan, yaitu kutipan langsung dan kutipan tak langsung. Parafrasa adalah salah satu cara  mengutip  secara tak langsung. 
Cara memparafrase adalah mengikuti panduan dari OWL Purdue, yaitu :
1. Bacalah kembali teks asli sampai Anda benar-benar memahami isi dari teks tersebut.
2. Singkirkan teks/naskah asli tersebut dan tulislah ulang gagasan dalam teks tadi dalam sebuah kertas.
3. Buatlah daftar beberapa kata penting dari naskah asli.Ini akan membantu Anda untuk mengingatkan kembali isi dari kalimat pada naskah asli tersebut.
4. Kembangkan kata-kata penting tadi menjadi sebuah kalimat utuh  dengan gaya bahasa  Anda sendiri. Pilih diksi yang mudah dipahami oleh pembaca.
5. Bandingkan tulisan parafrase Anda tadi dengan naskah aslinya untuk mengecek apakah semua gagasan,terutama gagasan yang penting telah tercantum dalam hasil parafrase tersebut.
6. Gunakan tanda petik ganda  untuk mengidentifikasi istilah-istilah khusus,terminologi,atau frase yang Anda pinjam dari naskah asli, dan yang Anda ambil sama persis dengan naskah asli.
7. Tuliskan sumber9termasuk halaman) pada kertas catatan Anda sehingga ini mempermudah Anda untuk menuliskan sumber pustaka atau referensi,bila Anda bermaksud mengambil parafrase tersebut.
Contoh 1 : 
Kalimat Asli : Sebuah kejutan di bidang realita maya(virtual reality) terjadi pada tahun 1961 dengan kemunculan Sensoramanya Heillig
Hasil parafrase : Hasil karya Heillig yang dikenal dengan nama Sensorama membawa perubahan yang signifikan dalam sejarah realita maya(kristawati,2000,hlm 55).

Contoh 2 :
Kalimat asli : Komputer mampu membawa orang ke tempat-tempat yang belum pernah  bisa mereka kunjungi sebelumnya,termasuk ke permukaan planet lain.
Parafrase     : Melalui komputer,orang dapat pergi ke tempat yang belum pernah mereka kenal. (Krisnawati,2000,hlm 57).

Jadi dengan mengotak atik susunan kalimat,mencari padanan kata(sinonimnya),mengambil ini sari dari kalimat itu dan membahasakannya dengan kalimat kita sendiri adalah cara parafrase. Kemudian untuk rujukan tidak harus jurnal,boleh e book,buku cetak,media cetak,blog resmi dan lain-lain.

Pertemuan siang hari ini ditutup dengan Alhamdulillah, dan mohon maaf jika dalam pemaparan ada kekuranngan dari nara sumber."Jika masih ada yang mengganjal dihati boleh japri saya",begitu tutur beliau di WA grup diikuti imote senyum .



Hari/Tanggal Pertemuan : Senin, 12 April 2021
Resume ke                       : 4
Tema                                : Karya Ilmiah Menjadi Buku
Nara Sumber                    : Noralia PurwaYunita, M.Pd
Gelombang                       : 18




KMAC#6. DARI KOPRAL JONO HINGGA MAYOR JONO

  KMAC#6. DARI KOPRAL JONO HINGGA MAYOR JONO Ini adalah kisah perjalanan hidupku selama mendampingi suami yang seorang anggota TNI-AD. Disin...